BSIP Aceh Lakukan MoA dengan Universitas Malikussaleh Aceh Utara
Penandatangan MoA berlangsung di Gedung A Universitas Malikussaleh Fakultas Pertanian pada Selasa (17/10) yang dihadiri langsung oleh Kepala Balai BSIP Aceh, Firdaus S.P., M.Si, Koordinator Program dan Evaluasi BSIP Aceh, Husaini S.P.,M. Si, Dekan Fakultas Pertanian Unimal Dr. Baidhawi, S.P., M.Si beserta jajarannya.
Dalam sambutannya, Kepala BSIP Aceh menjelaskan tentang perubahan Tugas dan Fungsi Balai yang saat ini lebih fokus ke Standardisasi pertanian. “Selain menstandarkan infrastruktur pertanian, pentingnya menstandarkan terlebih dahulu sumberdaya manusia (SDM) nya, salah satunya adalah dengan melakukan kerjasama penerapan standar dengan Perguruan Tinggi”, ujar Firdaus.
Menurut Firdaus, kerjasama ini merupakan bentuk penerapan standar terkait dengan SDM. Ia berharap kedepan kerjasama ini dapat terjalin dan terus terlaksana misalnya dengan penempatan mahasiswa magang MBKM di BSIP disamping juga ada agenda kuliah umum di Unimal" sebut Ka BSIP Aceh.
Koordinator Program dan Evaluasi, Husaini S.P., M.Si menambahkan saat ini kita akan fokus ke Lembaga Sertifikasi Produk (LSpro) terutama pada LSPro benih dan LSPro Personal. Kondisi benih di lapangan banyak benih beredar yang tidak berlabel. Setiap ada kebutuhan produk pasti harus didatangkan dari luar.
“Terkait dengan peredaran benih, ini harus menjadi perhatikan kita. Selama ini banyak benih yang beredar tidak jelas asal usulnya. Selain itu, dalam LSPro personal, menyangkut kompetensi SDM terutama penyuluh harus dilakukan sertifikasi agar mereka (PPL) juga memiliki kemampuan mumpuni mendampingi petani. Tupoksi sertifikasi SDM ini kedepan menjadi tugas baru BSIP” kata Husaini.
Dekan FP Unimal Dr. Baidhawi menyebutkan bahwa sebenarnya kerjasama dengan BSIP Aceh telah berlangsung dalam beberapa terakhir ketika masih BPTP. Oleh karena itu, kerjasama yang dilakukan hari ini adalah melanjutkan silaturahmi yang sudah ada.
Ia mengatakan pada arahannya bahwa saat ini pihaknya sedang melakukan kerjasama dengan beberapa lembaga, dengan Pertamina dan WWF misalnya.
“Dengan Pertamina kami ada kegiatan pada komoditas kakao. Kini sedang mempersiapkan klon Kakao di Aceh Utara. Sudah ada CPCL. Selain itu juga dengan World Wide Fund (WWF) terkait Konservasi Flora dan Fauna yang fokusnya pada satwa Merak Biru di Sumatera”, ungkap Dekan (RA/FW)